jpnn.com, JAKARTA - Yayasan BUMN meresmikan Rumah Dampak DITIRO, sebuah inisiatif baru yang dirancang sebagai pusat kolaborasi dan ruang terbuka bagi inovasi sosial lintas sektor.
Rumah ini menjadi simbol harapan bisa terbangunnya ekosistem kolaboratif yang lebih kuat, melibatkan pemerintah, komunitas, dunia usaha, filantropi, dan masyarakat.
Peresmian Rumah Dampak DITIRO salah satunya ditandai dengan penyelenggaraan acara perdana An Exclusive Multi-Sector Dialogue for Multiplying Transformational Impact, sebuah forum strategis yang menjadi langkah awal dalam membangun tradisi dialog yang terbuka, setara, dan berkelanjutan didalam Rumah Dampak DITIRO.
Forum ini menjadi ruang awal untuk mempertemukan pemikiran lintas sektor dan menjajaki kolaborasi konkret demi masa depan Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya.
“Hari ini kami telah meresmikan rumah inspirasi kita di Yayasan BUMN, sebuah langkah besar agar bisa lebih mengeksplorasi potensi kolaborasi dan memberikan dampak yang lebih nyata dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kalau kita hijrah, maka hijrahlah menuju yang lebih baik. Dan inilah bagian dari hijrah itu,” ujar Rachman Ferry, Sekretaris Yayasan BUMN.
Yayasan BUMN juga meluncurkan Program Pikiran Terbaik Negeri (PTN) 2025, sebuah gerakan nasional untuk menemukan, membina, dan mendorong pertumbuhan para wirausaha sosial, inovator muda, serta komunitas berdampak dari seluruh penjuru Indonesia.
Pada 2024, program Pikiran Terbaik Negeri tidak hanya menyalurkan hibah kepada wirausaha sosial terpilih, tetapi juga mendorong terbentuknya kemitraan strategis dengan ekosistem BUMN dan sektor swasta, yang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Sejumlah peserta bahkan berhasil memperoleh pendanaan ventura dari dalam dan luar negeri, memperkuat potensi skalabilitas dan memperluas dampak transformasi inovasi mereka bagi Indonesia.