jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah mengaku kecewa dengan kinerja Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).
Fahri Hamzah menyoroti lembaga tersebut yang dinilai belum disiplin dalam membangun sistem antrean perumahan bagi masyarakat.
Dia menyebut perencanaan di BP Tapera sering kali bersifat dadakan tanpa desain jangka panjang yang pasti.
"Tapera termasuk yang saya sering kritik, karena dia tidak membangun antrean yang baik. Selalu tiba masa, tiba akal, tetapi tidak mendesain rencana antrean perumahan yang baik," kata Fahri Hamzah dalam agenda BIG Conference, di Jakarta Selatan, dikutip Selasa (9/12).
Beberapa bulan lalu, Fahri juga sempat mengritik kinerja BP Tapera karena memberikan kuota rumah bersubsidi berdasarkan profesi, padahal seharusnya didasarkan pada urutan data keanggotaan.
Menurut Fahri, anggota Tapera idealnya bisa mendapatkan akses rumah bersubsidi setelah menjadi anggota dan mengantre minimal selama 12 bulan.
Sistem antrean yang adil dinilai mutlak diperlukan agar tidak ada penyerobotan hak.
Masalah lain yang menjadi sorotan yakni, ketiadaan pihak penjamin serapan atau offtaker dari sisi pemerintah.

1 day ago
4





















































