jpnn.com - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan kepedulian masyarakat terhadap kearifan lokal merupakan modal sosial bagi upaya mewujudkan langkah-langkah pelestarian berkelanjutan terhadap peninggalan bersejarah seperti geopark.
Hal itu disampaikannya di Forum Diskusi Aktual Berbangsa dan Bernegara MPR RI dengan tema 'Mengukuhkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Melestarikan Geopark Kaldera Toba' di Kampus Universitas Sumatera Utara, Medan, Sumatera Utara, Jumat (19/9).
"Seringkali upaya pelestarian suatu kawasan terkendala pola pikir masyarakat yang menganggap bila sebuah upaya tidak memberikan manfaat ekonomi secara langsung, maka tidak perlu dilakukan," kata Lestari Moerdijat dalam keterangannya, Jumat (19/9).
Lestari menilai kondisi tersebut harus menjadi perhatian semua pihak karena pola pikir masyarakat tersebut seringkali menjadi penghambat upaya konservasi sebuah kawasan.
Rerie yang akrab disapa berpendapat, kearifan lokal dalam bentuk sistem kekerabatan yang kuat, relasi dengan alam/lingkungan hidup, tradisi dan ritus spiritual, seni dan budaya, aturan dan hukum adat, sejatinya bisa dikedepankan untuk merealisasikan upaya pelestarian.
"Nilai-nilai kearifan lokal yang berlaku dalam keseharian masyarakat, tambah Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, harus bisa diseleraskan oleh para pemangku kepentingan untuk menghasilkan kebijakan yang tepat, dalam mewujudkan upaya pelestarian yang berkelanjutan,"" kata Rerie.
Anggota Komisi X DPR dari Dapil II Jawa Tengah itu menegaskan mewujudkan harmoni lingkungan hidup dengan tatanan sosial sesungguhnya dapat dioptimalkan dalam upaya pelestarian, pengembangan, pemajuan dan pemanfaatan Geopark Kaldera Toba untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Karena dalam kearifan lokal, masyarakat diajarkan untuk melakukan pelestarian lingkungan dengan cara-cara yang diajarkan secara turun temurun," ujar Rerie yang juga menjabat Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem.