jpnn.com, KUPANG - Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) bersama Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mendorong program penanaman jagung di NTT sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.
Program ini akan diawali dengan pembukaan lahan seluas 500 hektare dan ditargetkan terus berkembang.
Peluncuran resmi akan dilaksanakan pada 27 September 2025 oleh Presiden RI melalui konferensi virtual (zoom).
Hal ini disampaikan Anggota DPD RI Provinsi NTT Angelius Wake Kako dalam Rapat Koordinasi Persiapan Kegiatan "Senator Peduli Ketahanan Pangan" di Kantor Gubernur NTT, Jumat, 19 September 2025.
Lebih lanjut, Angelius mengatakan lahan di Desa Oenesu akan dipilih sebagai lokasi percontohan karena ketersediaan air yang mencukupi.
Lahan sawah tidak digunakan dalam program ini karena secara bersamaan pemerintah sedang menggaungkan pengembangan padi. Untuk itu, penanaman jagung diarahkan pada lahan kering dan potensial.
“Untuk launching awal akan disiapkan lahan sekitar 1.000 meter sebagai pilot project, selanjutnya akan di proses pembukaan lahan jagung hingga 500 hektar. Kami berharap Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi dapat memberikan dukungan untuk tidak hanya pada saat launching tetapi juga proses selanjutnya," ujar Angelius.
Angelius menegaskan PT Bulog dan PT Pupuk Indonesia akan mendukung program ini melalui kepastian pasar dan ketersediaan pupuk bersubsidi.