jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Bonnie Triyana mengatakan pahlawan sejati seharusnya tidak meninggalkan luka bagi bangsa sendiri, apalagi menyengsarakan rakyat.
Dia berkata demikian demi menanggapi rencana pemerintah memberikan gelar Pahlawan Nasional bagi Presiden kedua RI Soeharto.
"Pahlawan sejati bukanlah dia yang membawa dampak kesengsaraan begitu banyak. Bukanlah dia yang pernah membungkam suara-suara kritis dari aktivis dari mahasiswa,” ujar Bonnie kepada awak media, Jumat (7/11).
Legislator fraksi PDI Perjuangan itu juga menyebutkan pahlawan sejati bukan sosok yang merepresi kebebasan berekspresi.
"Bukanlah dia yang banyak melakukan pelanggaran serta kekerasan terhadap warganya sendiri terhadap rakyat Indonesia," kata Bonnie.
Penggagas pendirian Museum Multatuli menyoroti sejumlah peristiwa penting dalam masa kepemimpinan Soeharto pada era Orde Baru.
Adapun di antaranya terbatasnya kebebasan berekspresi, hingga krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada akhir masa pemerintahan Orde Baru.
"Dahulu (era Soeharto, red) memang tidak ada media sosial, tetapi kalau kritik, dianggap kritiknya subversif, mengganggu, dan ketafsiran penguasa, dia bisa ditangkap, bahkan hilang. Itu fakta sejarah," ujar Bonnie.

3 hours ago
2




















































