3 hours ago
3
jpnn.com, JAKARTA - Dara Baro, salah satu UMKM perempuan binaan Pertamina yang bergerak di bidang fesyen berkelanjutan mewujudkan semangat mencintai bumi dan budaya lokal.
Menjelang Lebaran 2025, koleksi busana Dara Baro yang dibuat dari sisa-sisa kain wastra nusantara, seperti jumputan, tenun, dan batik, habis terjual di gerai besar Jakarta.
Koleksi ini bukan sekadar tren, tetapi juga bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan.
Mengusung teknik boro asal Jepang, sebuah metode menjahit dan menambal ulang kain bekas menjadi busana baru, Dara Baro berhasil mengubah limbah tekstil menjadi produk bernilai tinggi yang penuh cerita dan keindahan.
Pendiri Dara Baro Dimita Agustin mengungkapkan semangat utama mereknya adalah menyampaikan pesan tentang pentingnya menjaga bumi melalui karya.
Sejalan dengan Hari Bumi pada 22 April 2025, Dara Baro makin bertekad menjaga kelestarian alam melalui fesyen berkelanjutan.
"Kami percaya setiap potongan kain punya cerita. Melalui teknik boro, kami ingin menunjukkan bahwa sisa bukan berarti sia-sia. Kami juga ingin mengajak generasi muda untuk melihat bahwa industri kreatif bisa berdampak sosial dan lingkungan secara nyata," ujar Dimita.
Kualitas dan orisinalitas karya Dara Baro turut menarik perhatian internasional.
