Teroris Beralih ke Ruang Siber, Kadensus 99 Banser: Tak Bisa Hanya Andalkan Penindakan

6 hours ago 4

 Tak Bisa Hanya Andalkan Penindakan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Kadensus 99 Satkornas Banser Ahmad Bintang Irianto mengingatkan semua pihak agar tidak pernah lengah dalam menghadapi ancaman terorisme. Memang sepanjang tahun 2024-2025 kasus-kasus terorisme agak menurun. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Kelompok intoleran kini menjadikan ruang siber menjadi arena dominan bagi perkembangan jaringan terorisme dan penyebaran paham radikal.

Kasus penangkapan pelaku penyebaran konten radikal di kabupaten Goa dan Purworejo, menjadi buktinya.

“Hal ini menjelaskan bahwa pelaku radikalisme dan intoleransi yang sudah mengarah kepada terorisme masih hidup pada situasi sekarang ini, dengan mendistribusikan informasi serta konten-konten narasi yang berbau terorisme, radikalisme dan intoleransi,” ujar Kadensus 99 Satkornas Banser Ahmad Bintang Irianto, Sabtu (7/6/2025).

Densus 88 Antiterorisme Polri baru-baru ini mengamankan seorang remaja berusia 18 tahun berinisial MAS di Kabupaten Goa, tepatnya pada Sabtu 24 Mei lalu, karena menyebarkan propaganda ISIS dan ajakan teror pengeboman tempat ibadah, melalui media sosial.

Sementara di Purworejo, Densus 88 menangkap pria berinisial AF, 32, yang diduga terlibat jaringan terorisme pada Senin (26/5/2025). AF disebut terafiliasi dengan kelompok Anshor Daulah dan aktif menyebarkan paham radikal melalui dunia maya.

Ahmad Bintang menekankan, fakta yang terjadi di Goa dan Purworejo sebagai bagian dari strategi baru yang dilancarkan kelompok-kelompok radikal dan intoleran.

“Yang dilakukan para kelompok intoleran ini menggunakan medan baru dalam menjaring dan mendistibusikan pikiran-pikiran radikalismenya,” terangnya.

Hal ini diperkuat fakta sepanjang tahun 2024, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah memblokir 180.954 konten bermuatan intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme di ruang siber.

Kelompok intoleran kini menjadikan ruang siber menjadi arena dominan bagi perkembangan jaringan terorisme dan penyebaran paham radikal.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|