jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menduga ada upaya oknum mafia pangan yang hendak memanipulasi data pasokan beras.
Menurut Amran, mafia tersebut berencana mengagalkan swasembada pangan dengan mempermainkan situasi terkini.
"Itu sementara diproses oleh Satuan Tugas (Satgas) Pangan. Kami minta jangan mempermainkan nasib petani dan konsumen," ujar Amran dikutip Minggu (8/6).
Amran menuturkan dari data yang ia terima, ada oknum-oknum yang berupaya mempengaruhi opini publik dengan mencoba memanipulasi data pasokan beras minim, padahal kenyataannya sangat melimpah.
"Sekarang beras ini banyak, tetapi ada yang coba-coba memainkan data, sehingga kelihatan beras kurang, ternyata lebih (melimpah)," tegasnya.
Bahkan menurut Amran oknum mafia tersebut juga memainkan anomali cuaca yang menyebut menyebabkan pasokan beras berkurang.
"Setelah pemeriksaan, data sementara, kemarin yang didapatkan anomali itu tidak benar. Dan mereka meminta maaf ke Satgas Pangan. Saya katakan tidak! segera (proses) tindak lanjuti. Ini tidak boleh (dibiarkan), inilah kelakuan mereka selama ini (mafia pangan)," paparnya.
Amran menjelaskan stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang saat ini dikelola oleh Perum Bulog mencapai 4 juta ton lebih, angka tertinggi yang pernah dicapai Indonesia dalam waktu 57 tahun terakhir.