jpnn.com - Sekretaris Eksekutif Strategic Policy Unit Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), Prof. Zainuddin Maliki mengatakan kemiri di Desa Inegena, Kabupaten Ngada, NTT sudah membuktikan diri mampu menembus pasar ekspor hingga Jeddah.
September lalu, Desa Inegena berhasil mengekspor 2 ton biji kemiri ke Jeddah, Arab Saudi. Pencapaian itu menjadi bukti nyata potensi besar hasil alam Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam mendorong ekonomi desa berbasis komoditas unggulan.
"Tantangannya sekarang adalah bagaimana desa bisa naik kelas, dari penjual bahan mentah menjadi produsen bernilai tambah melalui dukungan teknologi hilirisasi," kata Prof. Zainuddin Maliki, dalam keterangan tertulis, Kamis (30/10/2025).
Prof Zainuddin meninjau langsung aktivitas ekonomi masyarakat Desa Inegena, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada dalam kunjungan pada awal Oktober 2025.
Menurut dia, di balik keberhasilan itu masyarakat masih menghadapi sejumlah kendala teknis di tahap pengolahan. Hasil samping berupa cangkang kemiri, misalnya, belum termanfaatkan secara maksimal.
"Di lokasi produksi Inegena, kini menumpuk sekitar 20 ton cangkang kemiri yang sebetulnya berpotensi diolah menjadi energi hijau berupa briket ramah lingkungan yang bernilai ekonomi tinggi," ujar penerima MKD Awards DPR RI 2022 itu.
Kepala Desa Inegena, Wilfridus Welo menyatakan harga briket eceran di pasar saat ini berkisar antara Rp 4500 hingga Rp 8000 per kg, tergantung pada kualitas dan pasar tujuan.
"Dengan potensi bahan baku yang ada, nilai tambah ekonomi dari pengolahan cangkang kemiri dapat mencapai ratusan juta rupiah, sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi warga desa," ujarnya.

3 hours ago
2





















































