jpnn.com, BANDUNG - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat dalam operasi pekat menangkap 177 preman dari berbagai wilayah kota/kabupaten.
Para preman itu beraksi di tempat-tempat umum seperti di pasar dengan melakukan pungutan liar (pungli).
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, pihaknya berkomitmen memberantas aksi premanisme.
Total dalam operasi pekat yang dilaksanakan selama 10 hari, kata Rudi, ada 177 orang yang ditetapkan sebagai tersangka tindak premanisme.
"Sudah banyak. Kami sudah tangani dalam operasi pekat selama 10 hari, 177 orang . Tidak ada tempat untuk premanisme di Jawa Barat," kata Rudi saat ditemui seusai Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (16/5/2025).
Jenderal polisi Bintang 2 itu menuturkan para preman ini selain menganggu ketertiban masyarakat, juga mengganggu investasi di daerah.
Apalagi di Jawa Barat ada daerah-daerah pemasok investasi.
"Bahwa di kawasan industri, permukiman, pasar, pembangunan rumah dan segala macamnya yang dirisaukan oleh masyarakat, kami akan tindak dan sudah dilakukan," ujarnya.