jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Dudung Abdul, menyoroti pentingnya pengawasan di tingkat sekolah menyusul kekhawatiran munculnya aksi pembocoran soal Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang dilakukan oleh murid dengan memanfaatkan teknologi.
Dudung menegaskan, meski secara umum pelaksanaan TKA jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) berjalan lancar dan belum ditemukan kendala berarti, pengawasan di sekolah tetap harus diperkuat untuk mencegah insiden serupa dengan yang sempat beredar di media sosial.
“Secara keseluruhan pelaksanaan TKA di tingkat SMA berjalan lancar karena sampai saat ini belum ada laporan terkait hal-hal yang tidak diinginkan. Namun, kita juga harus waspada, jangan sampai ada siswa yang membocorkan soal untuk gelombang berikutnya,” tutur Dudung dalam keterangan persnya dikutip Kamis (6/11).
Menurutnya, potensi penyalahgunaan teknologi oleh siswa menjadi peringatan bagi sekolah untuk meningkatkan fungsi kepemimpinan dan tata kelola pendidikan. Leadership dan tata kelola sekolah harus ditingkatkan.
Salah satunya adalah fungsi pengawasan. Kalau pengawasan di sekolah cukup kuat, peristiwa seperti yang muncul di TikTok itu tidak akan terjadi.
Dudung menambahkan, pemerintah pusat dan daerah sejatinya telah melakukan sosialisasi serta edukasi kepada para guru, kepala sekolah, dan masyarakat untuk menjaga integritas pelaksanaan TKA.
“Pemerintah sudah memberi edukasi agar seluruh pihak guru, sekolah, hingga orang tua bersama-sama menyukseskan TKA sebagai potret diri siswa dalam menyelesaikan satuan pendidikan,” ujarnya.
Dia juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang tidak hanya sebatas administrasi, melainkan harus diimplementasikan dan dibiasakan dalam kegiatan sekolah. Pendidikan karakter jangan hanya dicatat di atas kertas. Harus dipantau, dibiasakan, dan dihidupkan lewat kegiatan kokurikuler.

1 hour ago
1




















































