jpnn.com, JAKARTA - DPR RI telah menyetujui anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI sebesar Rp 187,1 triliun pada 2026 mendatang.
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menjelaskan, anggaran besar milik militer ini memang sebanding dengan harga alutsista yang mahal.
“Karena senjata yang canggih itu mahal. Sangat mahal,” kata Agus dikutip Senin (22/9).
Agus mengatakan, dengan anggaran pertahanan yang besar, TNI akan bisa menjaga kedaulatan negara, sehingga masyarakat bisa hidup dengan nyaman dan aman.
“Investor juga bisa masuk ke negara Indonesia tanpa terganggu,” imbuhnya.
Agus juga mengungkapkan negara lain memiliki anggaran pertahanan yang lebih besar. Karena peran TNI adalah menjaga keamanan negara.
“Di negara-negara lain itu anggaran pertahanannya lebih besar. Contohnya Pakistan. Pertahanan di negara-negara lain besar sehingga tentara khususnya bisa mengamankan wilayahnya, bisa mengamankan masyarakat,” ucapnya.
Diketahui, Pada Selasa (16/9), Komisi I DPR RI menyetujui jumlah anggaran yang diajukan Kemenhan untuk tahun 2026 sebesar Rp 187,1 triliun.
"Proposal akhir dari anggaran Kemenhan dan TNI tahun 2026 yang sudah disetujui oleh Komisi I untuk dibawa ke Badan Anggaran, sejumlah Rp 187,1 triliun," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin.