jpnn.com - SEMARANG - Kebakaran kembali menimpa armada Trans Semarang. Kali ini, Bus Rapid Transit (BRT) koridor 4 dengan rute Cangkiran-Stasiun Tawang dimakan si jago merah di tanjakan Silayur, Minggu (2/11) petang.
Kepala Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Trans Semarang Haris Setyo Yunanto menyebut tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Pihaknya mengaku akan mengkaji khusus terhadap jalur-jalur yang memiliki medan ekstrem, seperti tanjakan dan turunan curam.
“Kalau berbicara topografi, memang sedikit berpengaruh terhadap kinerja mesin. Di satu sisi, usia armada juga menjadi faktor tambahan, termasuk jumlah penumpang,” ujar Haris, Senin (3/11).
Menurutnya, kajian akan difokuskan pada koridor yang memiliki karakteristik berat, seperti koridor 2, 4, dan 8.
Kajian tersebut akan melibatkan akademisi serta pakar transportasi untuk mencari solusi paling aman dan efisien bagi pengguna Trans Semarang maupun pengguna jalan lainnya.
“Nanti kami lihat rekomendasi hasil kajian, apakah perlu penambahan armada agar bebannya berkurang, menggunakan bus berukuran lebih kecil,” ujar Haris.
Dia menerangkan bus tersebut terbakar saat menjalani perjalanan ke-7 dalam satu hari operasional. Dugaan sementara, api berasal dari korsleting pada dinamo ampere.

7 hours ago
2




















































