jpnn.com, JAKARTA - Akademisi Program Studi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno, mendesak pemerintah pusat segera mengintervensi penanganan dampak bencana di Sumatra melalui sektor transportasi.
Djoko menyoroti kerusakan infrastruktur fisik akibat bencana Sumatera-Aceh yang tergolong masif.
Lebih dari 157.000 rumah warga rusak, dan lebih dari 1.200 fasilitas umum hancur, mencakup 199 fasilitas kesehatan, 234 fasilitas pendidikan, 425 tempat ibadah, serta 234 gedung perkantoran.
Sektor konektivitas pun lumpuh dengan rusaknya 497 bentang jembatan.
Selain kerusakan infrastruktur tetap, kerugian besar juga terjadi pada aset bergerak, di mana ratusan hingga ribuan kendaraan bermotor hilang tersapu banjir.
Hilangnya kendaraan ini, khususnya angkutan umum, menjadi pukulan telak karena memiliki fungsi vital untuk mobilitas harian, distribusi hasil bumi, serta pemenuhan kebutuhan dasar yang mendesak.
Terkait solusi mobilitas, Djoko menyoroti keberadaan basis jaringan transportasi perintis yang sudah mapan.
Hal ini mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor KP-DRJD 5958 Tahun 2024 tentang Penetapan Jaringan Trayek Angkutan Jalan Perintis Tahun 2025.

1 day ago
9





















































