jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyatakan tim Transformasi Reformasi Polri yang dibentuknya akan segera meminta masukan dari Koalisi Masyarakat Sipil. Hal ini merupakan bagian dari upaya menampung harapan masyarakat terhadap institusi kepolisian.
“Beberapa hari ke depan, kami akan mengundang Koalisi Masyarakat Sipil untuk juga ikut berbicara, memberikan masukan kepada kami sehingga kemudian itu menjadi satu rangkuman besar,” kata Kapolri di Gedung Rupattama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (27/9).
Menurutnya, masukan tersebut penting untuk mengidentifikasi hal-hal yang diharapkan masyarakat dari Polri. “Kemudian hal-hal ini nanti akan kami sampaikan juga temuan-temuan yang ada, identifikasi masalah yang ada,” ucapnya.
Kapolri juga menegaskan bahwa tim reformasi internal Polri terbuka untuk menerima evaluasi dan usulan dari tim reformasi yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto. “Polisi tentunya terbuka untuk melaksanakan apa yang tentunya nanti menjadi satu kesimpulan, satu rekomendasi, satu kebijakan. Saya kira sikap institusi Polri seperti itu,” katanya.
Pembentukan tim Transformasi Reformasi Polri sendiri sebelumnya dituangkan melalui Surat Perintah (Sprin) bernomor Sprin/2749/IX/TUK.2.1/2025 pada 17 September 2025. Tim yang beranggotakan 52 perwira tinggi dan menengah ini bertugas mengevaluasi program Polri.
“Dengan adanya harapan dibentuknya komisi reformasi kepolisian, tentunya Polri juga mempersiapkan tim internal untuk kemudian melakukan evaluasi terhadap seluruh program yang sudah kami laksanakan,” ujar Listyo Sigit. Tim ini, kata dia, akan mendengar masukan perbaikan dan evaluasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan pakar, untuk ditindaklanjuti.
Dalam struktur tim, Kapolri bertindak sebagai pelindung dan Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo sebagai penasihat. Sementara Kalemdiklat Polri Komjen Pol. Chryshnanda Dwilaksana ditunjuk sebagai ketua tim. (antara/jpnn)