jpnn.com, JAKARTA - Persaingan global dalam dunia kerja menuntut lembaga pendidikan untuk menghadirkan pengalaman belajar yang tidak hanya teoritis, tetapi juga praktis.
Universitas Pradita menjawab kebutuhan tersebut dengan menerapkan konsep enterprise, yakni metode pembelajaran yang menyerupai lingkungan kerja nyata agar mahasiswa siap beradaptasi di industri sejak dini.
Rektor Universitas Pradita, Prof. Dr. Richardus Eko Indrajit, mengatakan bahwa sejak semester awal mahasiswa sudah diperkenalkan langsung pada praktik industri.
“Jurusan sipil misalnya, semester satu sudah pakai topi proyek dan turun ke lapangan. Begitu juga dengan DKV yang belajar langsung menganalisis logo di mal. Tujuannya agar mahasiswa merasakan atmosfer dunia kerja sejak awal,” ujarnya di kampus Pradita, Tangerang.
Konsep enterprise tidak hanya berlaku bagi mahasiswa, tetapi juga dosen. Universitas Pradita menghadirkan program Praktisi Mengajar atau Pijar, yang melibatkan para profesional industri untuk terjun ke kelas.
Praktisi memberikan wawasan, keterampilan, dan pengalaman langsung agar materi kuliah relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Selain itu, Universitas Pradita juga bekerja sama dengan Summarecon lewat program Summarecon Mengajar (SUAR), khususnya di bidang sipil dan desain interior.
Mahasiswa diajak untuk terlibat dalam proyek nyata di berbagai living laboratory milik Summarecon, mulai dari township, pusat bisnis, hingga fasilitas publik di sejumlah kota seperti Serpong, Kelapa Gading, Bekasi, Bandung, hingga Bali.