jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) mengajak masyarakat untuk berperan aktif membantu Polri memberantas narkoba dengan memanfaatkan layanan pengaduan hotline. Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menegaskan bahwa kejahatan narkoba bahkan lebih berbahaya daripada korupsi karena dapat melumpuhkan generasi bangsa.
"Tanggung jawab sebagai warga negara ini sangat penting. Apa tanggung jawabnya, yaitu tidak bersentuhan dengan narkoba yang pertama, dan kedua tentu harus ikut membatasi dan juga memberikan informasi agar dapat melaporkan peredaran narkoba serta bandar-bandarnya ditangkap," kata Sugeng pada Jumat (24/10).
Sugeng mengapresiasi pengungkapan 38.000 kasus narkoba dengan 197 ton barang bukti dan 51.000 tersangka, termasuk 150 anak, oleh Polri sepanjang Januari-Oktober 2025. Menurutnya, angka ini membuktikan Indonesia berada dalam kondisi darurat narkoba.
"Pemberantasan narkoba ini sangat penting karena serangan narkoba lebih bahaya dari korupsi. Narkoba bisa melumpuhkan satu generasi bangsa," tegas Sugeng.
"(Narkoba) Merusak dan daya rusaknya luar biasa, kalau sudah rusak itu menyebabkan pembiayaan yang besar. Selain penuhnya lapas yang harus dibiayai oleh negara, juga merusak mental para anak bangsa yang terkena narkoba," kata dia.
IPW mendorong agar pengguna narkoba, khususnya anak-anak dan remaja, direhabilitasi alih-alih dipidana. Sebaliknya, bagi pengedar dan bandar, organisasi ini meminta hukuman yang berat.
"Tetapi tidak menjadi ajang permainan uang jadi harus direhabilitasi. Karena kalau diproses hukum akan menyebabkan lapas overload dengan mereka yang terkena kasus narkoba padahal hanya pengguna," ucapnya.
Sugeng juga merekomendasikan rotasi bagi penyidik narkoba, termasuk di tingkat Bintara, untuk mencegah penyusupan oleh para bandar.

3 hours ago
1




















































