jpnn.com, JAKARTA - Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April merupakan seruan global untuk melindungi sumber daya alam, memperkuat ketahanan lingkungan, dan membentuk generasi yang sadar akan masa depan bumi.
Terlebih lagi di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim, polusi dan degradasi lingkungan yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kekayaan biodiversitas yang luar biasa, berada di garis depan dalam menghadapi tantangan lingkungan hidup.
"Karena itu, implementasi prinsip United Nations Sustainable Development Goals (UNSDGs) bukan lagi sekadar pilihan, tetapi sebuah keharusan," kata Administrative Head Teacher Singapore Intercultural School (SIS) South Jakarta, Fitriyanti Ie, Kamis (24/4/2025).
Dia menjelaskan, sejak UNSDGs disahkan tahun 2015 lalu, SIS Group of Schools berkomitmen mengimplementasikan delapan poin utama yang ada di dalamnya.
Semangat dan komitmen yang kuat terhadap prinsip keberlanjutan global ini pun ditunjukkan dengan mengadakan Earth Day 2025.
SIS SJ juga mendorong seluruh bagian dari komunitas sekolah untuk melakukan perubahan kecil, tetapi bermakna besar. Mulai dari memilih transportasi ramah lingkungan seperti carpooling, jalan kaki, hingga menggunakan transportasi publik.
"Serta ikut serta dalam kampanye 1-hour Lights-Out pada malam hari untuk menghemat energi," ujarnya.