FKS Food Sejahtera Tanam Pohon Langka untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati

14 hours ago 6

FKS Food Sejahtera Tanam Pohon Langka untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ini merupakan bagian dari Program Konservasi Ex-situ Tanaman Langka, sekaligus bentuk nyata implementasi pilar lingkungan dalam strategi ESG (Environmental, Social, and Governance). Foto: FKS Food Sejahtera

jpnn.com, JAKARTA - PT FKS Food Sejahtera Tbk (FKS FS), sebagai salah unit bisnis dari FKS Group yang fokus pada makanan dasar dan makanan siap saji, menggelar kegiatan penanaman pohon langka dalam rangka mendukung konservasi lingkungan dan keanekaragaman hayati di sekitar wilayah operasionalnya.

Kegiatan ini digelar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Unit 5 Sragen, Jawa Tengah. Ini merupakan bagian dari Program Konservasi Ex-situ Tanaman Langka, sekaligus bentuk nyata implementasi pilar lingkungan dalam strategi ESG (Environmental, Social, and Governance).

Keanekaragaman hayati memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan ketahanan pangan global.

Menurut Laporan Global Assessment dari Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) tahun 2019, satu juta spesies tumbuhan dan hewan terancam punah akibat aktivitas manusia.

Laporan Bappenas tahun 2022 menyebutkan bahwa Indonesia telah kehilangan sekitar 40% tutupan hutan alami di luar kawasan konservasi sejak 1950, yang berdampak pada hilangnya habitat bagi spesies endemik.

“Melestarikan keanekaragaman hayati bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Kami percaya bahwa pelaku industri juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga lingkungan. Melalui penanaman pohon langka ini, kami ingin berkontribusi nyata dalam konservasi spesies yang semakin sulit ditemukan di habitat alaminya,” ujar Gerry Mustika, Direktur Utama FKS Food Sejahtera.

Penanaman pohon ini juga menjadi bagian dari upaya FKS Food Sejahtera untuk menciptakan ruang hijau yang berfungsi sebagai kawasan konservasi, edukasi, sekaligus mitigasi perubahan iklim.

Selain pohon-pohon endemik dan langka, perusahaan juga merancang pengelolaan jangka panjang yang melibatkan masyarakat sekitar.

Laporan Bappenas tahun 2022 menyebutkan bahwa Indonesia telah kehilangan sekitar 40% tutupan hutan alami di luar kawasan konservasi sejak 1950,

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|