3 hours ago
1
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya menjadi saksi penandatanganan kerja sama antara Sour Sally Group dengan mitra dari Filipina dalam acara "Indonesia Go Global" di IDN HQ, Jakarta, Rabu (12/3).
Acara ini menandai langkah besar Sour Sally dalam memperluas jaringan bisnis kuliner Indonesia ke pasar internasional.
Menekraf Riefky menyatakan kebanggaannya atas keberhasilan Sour Sally merambah pasar global, termasuk penandatanganan perjanjian waralaba utama di Filipina. Sebelumnya, Sour Sally telah membuka 30 outlet di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi dengan investasi senilai 1 juta dolar AS. Keberhasilan ini didukung oleh sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
“Kemenekraf bangga melihat keberhasilan Sour Sally dalam memperluas jaringan kuliner Indonesia ke pasar global melalui gastrodiplomasi yang sukses,” ujar Menekraf Riefky.
Menekraf Riefky menegaskan bahwa gastrodiplomasi, atau penggunaan kuliner sebagai alat diplomasi, menjadi kunci untuk memperkuat hubungan antarnegara dan mempromosikan kuliner Indonesia di kancah internasional. Ia meyakini bahwa dengan strategi yang tepat dan dukungan pemerintah, pelaku ekonomi kreatif Indonesia mampu bersaing di tingkat global.
“Kami yakin pelaku ekonomi kreatif Indonesia mampu bersaing di kancah global dengan strategi yang tepat dan dukungan pemerintah, serta mencapai target 8 persen pertumbuhan ekonomi nasional,” tambahnya.
Menekraf Riefky juga berharap keberhasilan Sour Sally dapat memacu semangat pelaku usaha kuliner lokal untuk memiliki visi global. “Ini menjadi tolak ukur bagi penggiat ekonomi kreatif kuliner Indonesia,” ujarnya.
Founder Sour Sally, Donny Pramono, mengapresiasi dukungan penuh dari pemerintah, khususnya Kemenekraf, dalam kesuksesan ekspansi bisnisnya. “Dukungan penuh dari Pemerintah, khususnya Kementerian Ekonomi Kreatif, sangat berperan dalam kesuksesan Sour Sally di pasar global,” ujar Donny.
