jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno bersama Utusan Khusus Pemerintah Inggris untuk Iklim Prof Rachel Kyte membahas isu terkini mengenai perubahan iklim dan upaya Indonesia mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 mendatang.
Hal itu disampaikannya usai menerima kunjungan Utusan Khusus Pemerintah Inggris untuk Iklim Prof Rachel Kyte di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (8/5).
Eddy mengungkapkan salah satu isu krusial yang dibahas bersama Rachel Kyte adalah mengenai transisi energi dan percepatan pengembangan energi terbarukan.
Hadir bersama Rachel Kyte, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste HMA Dominic Jermey dan delegasi lainnya
Dalam pertemuan tersebut, Eddy Soeparno menjelaskan kepada Rachel Kyte dan delegasi tentang program transisi energi serta ketahanan energi Indonesia sesuai Program Asta Cita Presiden Prabowo.
"Dalam pertemuan tersebut, saya menjelaskan bahwa Indonesia terus berupaya mencapai target pertumbuhan ekonomi delapan persen dengan tetap berpegang pada komitmen untuk melakukan dekarbonisasi perekonomian dengan target Net Zero Emissions (NZE) di 2060 mendatang," ungkap Eddy Soeparno.
Dalam pertemuan tersebut, Doktor Ilmu Politik UI ini menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia, khususnya dalam membangun sumber-sumber energi terbarukan yang tersebar di seluruh Indonesia dan karena itu membutuhkan investasi tambahan di jaringan transmisi.
"Tantangan pendanaan yang nilainya hampir 200 miliar dolar juga menjadi topik pembahasan. Dalam hal ini kami sepakat untuk melakukan pertukaran informasi, pengalaman dan teknologi ke depannya agar Indonesia bisa belajar dari pengalaman panjang Inggris dalam melaksanakan transisi energi," kata Eddy.