Dua Profesor Jelaskan Pentingnya Eksistensi Fateta IPB

4 hours ago 5

Dua Profesor Jelaskan Pentingnya Eksistensi Fateta IPB

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Prof. Aman Wirakartakusumah, Presiden International Union of Food Science and Technology. Foto: Source for jpnn

jpnn.com, BOGOR - Wacana transformasi Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB University menjadi Sekolah Teknik memicu berbagai tanggapan dari tokoh-tokoh yang memiliki sejarah panjang dengan fakultas tersebut. Dua profesor senior, Prof. Aman Wirakartakusumah dan Prof. Florentinus Gregorius Winarno, memberikan pandangan mengenai posisi strategis Fateta dalam pembangunan nasional dan global.

Prof. Aman Wirakartakusumah, Presiden International Union of Food Science and Technology, menekankan bahwa Fateta bukan sekadar fakultas teknik, melainkan pusat keilmuan multidisiplin yang mencakup seluruh rantai sistem pangan nasional.

"Dari hulu hingga hilir, sektor pertanian memerlukan teknologi yang kuat. Fateta adalah gabungan dari ilmu teknik, ilmu alam, dan manajemen. Perannya sangat vital untuk isu pangan, gizi, energi, dan lingkungan menuju Indonesia Emas 2045," ujar Prof. Aman di sela forum akademik di IPB International Convention Centre, Bogor, Senin (9/6).

Sementara itu, Prof. Florentinus Gregorius Winarno, pendiri dan mantan dekan Fateta, menyampaikan keprihatinan sekaligus harapan atas arah fakultas yang pernah ia rintis.

"Fateta dibangun bukan hanya untuk menghasilkan insinyur, tetapi untuk mencetak pemimpin pertanian global. Saya dulu membangun dosen-dosen berkelas dunia. Kita bahkan mendirikan 17 STM Pembangunan Pertanian yang kini menjadi SMK. Sayangnya, semangat kolaborasi itu kini memudar," ungkapnya.

Prof. Winarno juga mengingatkan bahwa Fateta adalah almamater bagi banyak insan yang dididik di sana, bukan sekadar struktur akademik yang bisa diubah tanpa mempertimbangkan nilai historis dan fungsinya.

Wacana perubahan Fateta menjadi Sekolah Teknik disebut sebagai bagian dari rencana strategis IPB untuk memperkuat identitas keilmuan. Namun, sejumlah kalangan menilai perubahan tersebut harus tetap mempertahankan nilai-nilai dasar Fateta sebagai pusat unggulan teknologi pangan dan pertanian tropis.

Dekan Fateta IPB, Prof. Slamet Budijanto, merespons berbagai kritik terkait transformasi tersebut. Ia menegaskan bahwa Fateta akan tetap eksis sebagai rumah bagi ilmu pengetahuan.

Fateta bukan sekadar fakultas teknik, melainkan pusat keilmuan multidisiplin yang mencakup seluruh rantai sistem pangan nasional.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|