jpnn.com, MAJALENGKA - PT Mimpi Terbang Indonesia (Dreamfly Indonesia) melakukan uji terbang penuh perdana untuk drone kargo listrik DF-L100 di Bandara Internasional Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Senin (20/10).
Drone ini merupakan kolaborasi antara Dreamfly Indonesia dan perusahaan drone asal Tiongkok, Tsingfly, yang merupakan spin-off dari Tsinghua University, salah satu universitas teknik terbaik di dunia.
Kolaborasi ini telah berjalan selama satu tahun melalui joint venture yang berfokus pada pengembangan teknologi penerbangan tanpa awak untuk kebutuhan logistik dan operasi SAR di wilayah kepulauan Indonesia.
CEO Dreamfly Indonesia Daniel Tan mengatakan, DF-L100 dirancang khusus untuk menjawab tantangan geografis Indonesia yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau.
Drone ini diharapkan dapat menjadi solusi transportasi udara jarak menengah yang efisien, aman, dan ramah lingkungan.
"Indonesia memiliki kekayaan luar biasa dalam bentuk ribuan pulau, namun di sisi lain ini juga menjadi tantangan besar dalam hal logistik dan konektivitas. Tujuan kami sederhana yaitu, menurunkan biaya logistik dan mempercepat distribusi antar pulau," kata Daniel.
Daniel menjelaskan, Dreamfly Indonesia memilih fokus pada drone kargo listrik dibanding drone penumpang karena ingin menghadirkan teknologi yang langsung bermanfaat bagi masyarakat dan Pemerintah.
"Kami ingin menghadirkan solusi nyata untuk pengiriman barang, bantuan kemanusiaan, dan misi penyelamatan jiwa. DF-L100 adalah langkah awal menuju sistem transportasi udara tanpa awak yang efisien dan relevan bagi kebutuhan Indonesia," tuturnya.