1 week ago
13
jpnn.com, INDRAMAYU - Bupati Indramayu Lucky Hakim memberikan penjelasan terkait perjalanannya ke Jepang yang menuai sorotan publik, terutama terkait ketentuan perjalanan dinas kepala daerah pada hari kerja. Ia menegaskan bahwa rencana liburan keluarga tersebut telah direncanakan sejak lama, bahkan sebelum masa kampanye Pilkada 2024.
"Selama kampanye saya jarang di rumah. Karena itu, saya berjanji kepada keluarga, khususnya anak-anak, untuk mengajak mereka liburan setelah pilkada usai," ujarnya di Pendopo Bupati Indramayu, Jawa Barat, Selasa (8/4).
Lucky menjelaskan, tiket perjalanan telah dibeli sejak Desember 2024 dengan jadwal keberangkatan 2 April dan rencana kepulangan 11 April 2025. Namun, karena terdapat hari kerja pada 8-10 April, ia sempat mengajukan izin melalui staf. Permohonan itu tidak dapat diproses karena pengajuannya dinilai kurang dari 14 hari kerja sesuai ketentuan.
"Waktu itu saya merasa pengajuan sudah cukup, tapi staf menjelaskan soal aturan 14 hari kerja. Akhirnya saya memajukan kepulangan jadi 6 April agar bisa bekerja pada 8 April," katanya.
Ia menegaskan keputusan tersebut diambil sebagai bentuk tanggung jawab agar tidak meninggalkan tugas sebagai kepala daerah pada hari kerja. Lucky mengaku baru mengetahui surat edaran pembatasan perjalanan saat Lebaran ketika sudah berada di Jepang, karena belum sempat membaca seluruh dokumen yang masuk.
"Mungkin saya kurang teliti. Banyak surat masuk setiap hari dan saya belum sempat membaca semuanya," ucapnya.
Selama di luar negeri, Lucky mengaku tetap berkoordinasi intens dengan Wakil Bupati Indramayu untuk memastikan layanan pemerintahan berjalan normal. "Pak Wakil Bupati sangat membantu. Saya sudah mendelegasikan tugas selama saya di luar negeri," jelasnya.
Ia juga telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat dan berencana menyampaikan penjelasan langsung kepada Kementerian Dalam Negeri terkait perbedaan pemahaman definisi hari kerja dalam pengajuan izin. Lucky memohon maaf jika langkahnya menimbulkan kesalahpahaman dan menegaskan tidak ada niat melanggar aturan.
