jpnn.com, JAKARTA - Manager Design Engineer China State Construction Engineering Corporation (CSCEC), Retno Sari menekankan pentingnya memiliki mindset global bagi engineer Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan dalam Sharing Experience bertajuk Being an Architectural Engineer on a Global Project yang diinisiasi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Universitas Trisakti bekerja sama dengan Ikatan Alumni Arsitektur Trisakti (IAAT–ADHIPATI).
Retno menuturkan tantangan terbesar bagi engineer Indonesia bukan terletak pada kemampuan teknis.
Namun, pada standar komunikasi, kepercayaan diri, dan kekuatan karakter, yang kerap tidak disadari.
Selain itu, Retno menilai skillset yang komprehensif dan kekuatan mental menjadi modal utama untuk berkarier di dunia konstruksi internasional.
“Yang harus dipersiapkan bukan hanya keahlian teknis, tetapi juga mental, cara presentasi, komunikasi, serta kemampuan berbahasa. Minimal dua bahasa, kalau bisa tiga bahasa dan harus fluent,” kata Retno di Jakarta Barat, baru-baru ini.
Retno menjelaskan sejumlah negara masih menganggap sepele para engineer Indonesia, karena tidak memiliki mentalitas.
Menurut Retno, faktor tersebut yang membuat kualitas kemampuan engineer Indonesia kurang dilirik.

2 hours ago
2





















































