jpnn.com - MEDAN - Bencana alam melanda Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Tapanuli Utara Aiptu Walpon Baringbing mengatakan bahwa sembilan orang meninggal dunia akibat bencana alam yang melanda wilayah tersebut.
Menurut dia, sembilan orang yang meninggal dunia ialah tujuh warga Kecamatan Adiankoting dan dua warga Kecamatan Parmonangan. "Akibat dari peristiwa bencana alam yang terjadi, korban meninggal dunia yang telah ditemukan menjadi sembilan orang," ujar Aiptu Walpon di Tapanuli Utara, Kamis (27/11).
Dia menambahkan bahwa upaya evakuasi dan pencarian terus dilakukan dengan melibatkan ratusan personel dari Brimob dan Direktorat Sabhara Polda Sumut, Kodam I BB, Kodim 0210 /TU, Polres Taput, BPBD Pemkab Taput, dan Basarnas.
Menurut dia, tim gabungan melakukan evakuasi dengan berusaha membersihkan longsoran yang menimpa badan jalan untuk bisa menempuh jalur yang terisolasi.
"Saat ini, jumlah korban hilang di Kecamatan Adiankoting masih ada 17 orang, sementara orang hilang di Kecamatan Parmonangan masih ada 10 orang," ujarnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara sebelumnya mendata sebanyak 47 orang meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi melanda 13 daerah tingkat kabupaten/kota di Sumut dalam beberapa hari terakhir.
"Hingga hari ini total ditemukan ada 123 korban, di antaranya 47 korban meninggal dunia," ujar Kepala BPBD Sumut Tuahta Ramajaya Saragih.
Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan Hendro Nugroho mengatakan, cuaca ekstrem yang terjadi pada sejumlah wilayah di Sumut beberapa hari terakhir sebagai dampak Siklon Tropis Senyar.

2 hours ago
3





















































