jpnn.com, SEMARANG - Banjir yang merendam kawasan Sawah Besar, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, menjadi saksi Sandi Yulianto Arya Putra dan Salma untuk melangsungkan pernikahan mereka, Sabtu (25/10).
Meski air setinggi lutut orang dewasa menggenangi halaman rumah mempelai perempuan, kebahagiaan tetap terpancar di wajah keduanya.
Dengan kaki terendam air, ijab kabul berjalan khidmat disaksikan keluarga dan sejumlah tamu yang datang meski dalam kondisi serba terbatas.
“Malam sebelum nikah itu air sudah tinggi selutut orang dewasa. Dekor sama paketan sudah datang semuanya, tapi gak berani masang. Ijabnya tetap kami laksanakan karena itu yang sakral, biar lancar dulu. Makanan prasmanan juga sudah dimasak semua, tamu juga banyak yang datang meski kondisi banjir,” ujar Sandi, Sabtu (1/11).
Rencana pernikahan tersebut sudah disusun jauh-jauh hari. Semua kebutuhan seperti panggung, dekorasi, meja-kursi, dan konsumsi sudah disiapkan.
Namun, hampir semuanya batal terpasang karena air terus naik sejak malam sebelum acara. Satu-satunya yang tersisa hanyalah tenda sederhana yang berdiri di tengah genangan.
Meski sederhana dan basah-basahan, pesta pernikahan Sandi dan Salma tetap berlangsung hangat dan penuh makna.
Di tengah genangan air, doa dan tawa keluarga serta tamu undangan menjadi simbol keteguhan cinta yang tak surut oleh banjir.

6 hours ago
2




















































