18 hours ago
5
jpnn.com, DENPASAR - Kejaksaan Tinggi Bali bersama jajaran pimpinan daerah setempat meresmikan Bale Kertha Adhyaksa Jaga Desa dan Umah Restorative Justice. Ini diharapkan mampu menuntaskan persoalan hukum yang bersifat ringan di desa-desa sesuai kearifan lokal.
Peresmian Bale Kertha Adhyaksa Jaga Desa dan Umah Restorative Justice untuk 27 Desa, 16 Kelurahan dan 35 Desa Adat dilaksanakan di kota Denpasar secara serentak.
Kegiatan tersebut dihadiri Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama Kepala Kejaksaan Tinggi Bali, I Ketut Sumedana, Wali kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara dan Wakil Wali kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa yang menyuarakan Kulkul di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, Jumat (13/6).
"Harapannya, permasalahan yang ada dapat dapat diselesaikan dengan kekeluargaan, musyawarah dan mufakat sesuai kearifan lokal," kata Jaya Negara.
Dia menambahkan, ini langkah cerdas sekaligus efektif dalam menyelesaikan tantangan terkait permasalahan hukum yang ada di masyarakat.
Jaya Negara menyebutkan, Bale Kertha Adhyaksa Jaga Desa dan Umah Restorative Justice sejalan dengan weda wakya Vasudhaiva Kutumbakam, yang menekankan bahwa kita semua bersaudara, menyama braya, paras paros sarpanaya, salunglung subayantaka.
“Apa pun permasalahan dan hambatannya kita selesaikan dengan musyawarah dan mufakat sesuai konsep Vasudhaiva Kutumbakam, kita semua bersaudara,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster yang menyatakan ketertarikannya terhadap program Bale Kertha Adhyaksa. Sebab, bukan semata-mata untuk kepentingan kejaksaan, tetapi lebih ke kepentingan pembangunan daerah, khususnya Bali.
