jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta W Kamdani menegaskan bahwa isu PHK adalah permasalahan nasional yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan semua pihak.
Karena itu, saat ini yang terpenting adalah menemukan solusi nyata untuk mencegah gelombang PHK yang terus meningkat. Salah satu solusi yang diusulkan adalah penciptaan investasi dan lapangan kerja baru.
Meskipun adanya investasi baru tapi belum mampu dengan jumlah pengangguran di Indonesia yang terus bertambah.
"Setiap tahun kita perlu menciptakan 3-4 juta lapangan pekerjaan baru. Jadi tidak memadai mungkin dengan jumlah PHK yang terjadi, plus kita perlu menciptakan pekerjaan-pekerjaan baru di dalam negeri," ujar Shinta dikutip Rabu (21/5).
Shinta mengatakan Apindo mencatat adanya 73.992 pekerja yang menjadi korban PHK dari 1 Januari hingga 10 Maret 2025. Angka ini diperoleh dari data pekerja yang tidak lagi terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan selama periode tersebut.
Di sisi lain, serikat pekerja melaporkan angka yang tidak jauh berbeda, dengan sekitar 70.000 pekerja yang terkena PHK antara Januari hingga April 2025.
Kemnaker mencatat angka PHK yang lebih rendah, yakni 26.455 orang hingga 20 Mei 2025. Provinsi Jawa Tengah menjadi daerah dengan jumlah korban PHK terbanyak, yaitu 10.695 orang, diikuti Jakarta sebanyak 6.279 orang, dan Riau dengan 3.570.
Karena itu Shinta berharap Satuan Tugas PHK yang saat ini tengah digodok pemerintah dapat menjadi langkah awal dalam mengatasi permasalahan PHK bersama-sama.