jpnn.com, SEMARANG - Sosiolog Soegijapranata Catholic University (SCU) Hermawan Pancasiwi mengulas ajakan ataupun tindakan tentang pengibaran bendera bergambar bajak laut bertopi jerami atau Mugiwara dalam anime One Piece merupakan aksi moral.
Menurut Hermawan, aksi yang kini ramai di media sosial alias medsos itu tidak bisa dianggap makar atau bertujuan menjatuhkan penguasa yang sah.
"Bendera One Piece bukan representasi ideologi atau negara tertentu. Itu hanya simbol keprihatinan," ujar Hermawan saat berbincang dengan JPNN.com, Selasa (5/8), guna menanggapi soal maraknya aksi masyarakat mengibarkan bendera yang juga dikenal dengan sebutan Jolly Roger itu.
Lebih lanjut Hermawan mengatakan sah-sah saja bagi masyarakat menyuarakan keresahan masyarakat terhadap pemerintahan yang karut-marut, maraknya korupsi, hingga kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan rakyat.
Hermawan menyebut fenomena itu sebagai bentuk tekanan moral atau people pressure.
"Ini bukan subversi, bukan kudeta. Ini gerakan moral. Kritik dari rakyat yang makin cerdas membaca keadaan. Pemerintah jangan baper," ujarnya.
Pemerintah, kata Hermawan, memang memiliki aturan soal pengibaran bendera Merah Putih selama Agustus.
Oleh karena itu, warga yang mengganti Merah Putih dengan bendera lain, termasuk One Piece, bisa digolongkan melanggar aturan dan dapat ditindak.