UT Bakal Uji Coba Automated Online Proctoring sebagai Pengawas Ujian Mahasiswa

4 hours ago 1

UT Bakal Uji Coba Automated Online Proctoring sebagai Pengawas Ujian Mahasiswa

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ki-Ka: Dr. Irsanti Widuri Asih, S.Sos., M.Si. (Wadek 1 FHISIP UT), Prof. Dr. Liu, Day-Yang (Speaker from National Taiwan University of Science & Tech), Dr. Meita Istianda, S.IP., M.Si. (Dekan FHISIP UT), Prof. Rahmat Budiman, S.S., M.Hum., Ph.D. (Wakil Rektor 1), Husna Putri Pertiwi, S.S.T.,M.B.A. (Ketua Panitia OSC 2025). Foto Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Rektor 1 Universitas Terbuka (UT), Prof. Rahmat Budiman, S.S., M.Hum., Ph.D. menyebutkan, bahwa UT akan menggunakan bantuan kecerdasan buatan (AI) untuk mengawasi ujian para mahasiswa. Automated Online Proctoring (AOP) atau pengawasan online otomatis, akan memantau siswa selama ujian.

"Kami sudah gunakan dalam memeriksa ujian tertulis dan hasilnya luar biasa. Nah, mulai Desember ini kami akan mulai mengujicobakan Automated Online Proctoring. Jadi pengawas ujiannya adalah Artificial Intelligence. Tidak ada manusia," kata Prof Rahmat dalam konferensi pers The 7th Open Society Conference (OSC), yang digelar Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka (UT), Selasa (14/10).

Dia menyebutkan, penggunaan AI bukan hal yang baru bagi universitas yang terkenal dan juga pioner dalam pengajaran jarak jauh (PJJ) ini. UT sudah selama 3 tahun terakhir ini telah memanfaatkan artificial intelligence (AI) untuk layanan pembelajaran. 

"Desember ini kami akan ada ujian, jadi kani implementasikan. Kalau misalnya bagus, kami akan segera masifkan. Jadi, mahasiswa bisa ujian di mana saja, kapan saja, tanpa harus menentu jadwal ujian yang kita tetapkan," ungkapnya. 

Automated Online Proctoring merupakan metode yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk memantau siswa selama ujian online dengan melacak perilakunya. Mulai dari melakukan pengenalan wajah dan suara, menganalisis penekanan tombol dan audio. 

"Teknologi ini digunakan untuk mendeteksi kecurangan tanpa pengawasan manusia yang terus-menerus," katanya.

Ditambahkannya, penggunaan kecerdasan buatan oleh perguruan tinggi yang menggunakan metode pembelajaran jarak jauh sudah banyak dimanfaatkan. Selain untuk pengawasan ujian juga dipakai untuk mendukung pengembangan bahan ajar.

"Jadi, melalui konferensi semacam ini (OSC), kita saling berbagi dan mendapatkan masukan, tentang bagaimana perkembangan yang terjadi saat ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran," ujarnya.

Desember, UT uji coba Automated Online Proctoring sebagai pengawas ujian mahasiswa

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|