jpnn.com, JAKARTA - Program Bangun Karya, hasil kolaborasi Badan POM RI, Pemerintah Provinsi NTT, dan Bentoel Group, resmi ditutup hari ini di Aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Kupang.
Salah satu pencapaian terbesarnya adalah pembangunan rumah produksi berstandar Good Manufacturing Practices (GMP) untuk mempercepat perizinan BPOM.
Program yang berjalan sejak Mei 2024 ini berhasil membina 10 UMKM sektor pangan olahan, kosmetik, dan obat tradisional di empat wilayah prioritas di Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, dan Alor.
"Tidak hanya itu, lebih dari 300 pelaku usaha mikro dan warga juga telah mendapat pelatihan praktik produksi yang baik," kata Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, Kamis (5/6).
Dia pun menyambut positif hasil program ini. Menurutnya, kolaborasi pemerintah, swasta, dan masyarakat mampu menjawab tantangan nyata di lapangan.
"Dimulai dari UMKM kecil untuk membangun NTT yang berdaya saing global," ujarnya.
Program ini juga sejalan dengan inisiatif One Village, One Product (OVOP) yang baru diluncurkan pemerintah provinsi.
Sejak diluncurkan pada Mei 2024, Bangun Karya telah menjadi wadah kolaborasi strategis antara sektor industri, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan BPOM RI dalam mendorong pemberdayaan UMKM lokal.