jpnn.com, JAKARTA - Asosiasi Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (ASMINDO) menyatakan bahwa kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menaikkan tarif impor terhadap produk Indonesia dapat berdampak signifikan terhadap industri mebel nasional.
Ketua Umum DPP ASMINDO Dedy Rochimat, mengatakan bahwa kebijakan tersebut berpotensi menurunkan utilitas industri dan berdampak pada pengurangan tenaga kerja.
Dedy menjelaskan bahwa pasar Amerika Serikat merupakan tujuan utama ekspor mebel Indonesia. Dari total nilai ekspor sebesar USD 2,2 miliar, sekitar 60 persen di antaranya berasal dari pasar AS.
"Jika kebijakan tarif ini berdampak pada penurunan permintaan dari AS, industri mebel Indonesia akan terkena dampak besar," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4).
Meski menyoroti dampak negatif bagi Indonesia, Dedy juga mengajak pelaku industri untuk bersikap bijak dan memahami langkah proteksionis yang diambil oleh Presiden Trump dalam rangka melindungi industri domestik negaranya.
Dia menekankan pentingnya kewaspadaan dan perlunya penyusunan langkah antisipatif oleh pemangku kepentingan.
Dedy menyarankan agar pemerintah Indonesia mempertimbangkan penyesuaian tarif impor terhadap produk asal AS sebagai langkah balasan, namun tetap mengedepankan diplomasi agar tidak merusak hubungan bilateral.
Selain itu, ia mendorong optimalisasi pasar non-tradisional untuk mengurangi ketergantungan terhadap AS.