jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Andri Santosa mengatakan tarif PAM Jaya masih lebih murah dibandingkan air jeriken.
Hal itu diutarakannya untuk merespons terkait penyesuaian tarif yang ditetapkan PAM JAYA pada awal 2025.
Menurut dia, tarif yang dipatok oleh PAM JAYA masih sangat terjangkau untuk warga kalangan menengah ke bawah atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Ketimbang membeli air jeriken yang biasanya dijual dengan cara berkeliling ke rumah-rumah menggunakan gerobak.
"Tarif yang dikeluarkan, penyesuaian oleh PAM JAYA itu tentunya jauh lebih murah daripada beli air jeriken atau gerobak," ujar Andri dalam keterangannya, Senin (3/3).
Namun, dia tak memungkiri bahwa BUMD DKI Jakarta itu harus terus meningkatkan pelayanan untuk para pelanggan.
Termasuk juga memperhatikan segi ekonomi yang bertujuan mendapatkan keuntungan.
"PAM JAYA tidak bisa meninggalkan juga sisi bisnis, tapi juga harus mengutamakan pelayanan sebagai kakinya Pemprov DKI Jakarta," kata dia.