6 hours ago
1
jpnn.com, TOKYO - Kebanggaan tersendiri dirasakan keluarga besar Mentari Intercultural School Jakarta (MISJ) atas pencapaian luar biasa yang diraih para siswanya dalam ajang Japan Design, Idea and Invention Expo (JDIE) 2025 di Bellesalle Haneda, Tokyo.
Ajang internasional prestisius ini diikuti oleh lebih dari 366 tim, mempertemukan ide-ide inovatif dari para pelajar, mahasiswa, dan peneliti muda dari seluruh dunia.
Dalam kompetisi tahun ini, dua tim dari Mentari Intercultural School Jakarta mengharumkan nama sekolah dan Indonesia dengan meraih dua medali perak serta penghargaan khusus dari Hong Kong.
Tim pertama yang terdiri dari Arga Fatah Mulyanto, Kalinda Zafina Arghya Ardilestanto, dan Aglaia Zhyakeira Bakri (siswa kelas 8 dan 9 tahun ajaran mendatang), sukses menyabet medali perak melalui karya mereka berjudul SMART IRRIGATION SYSTEM.
Sistem itu dirancang untuk mengatur jumlah air dan pupuk yang digunakan oleh petani secara efisien dengan bantuan aplikasi mobile. Selain itu, teknologi tersebut mampu memberikan laporan harian kondisi tanah serta beroperasi secara otomatis tanpa kehadiran langsung petani di lapangan.
Dilengkapi dengan teknologi artificial intelligence, sistem ini juga dapat berfungsi sebagai sarana konsultasi pertanian berbasis digital bagi para petani.
Andreas Junaedi Raja Gukguk, selaku guru sekolah MISJ mengatakan timkedua, yang terdiri dari Habilla Zaira Madjid, Ennoia Aidan Pratharna Pangganjar, dan Daris Hanifta Teguh.
“Tim kedua meraih medali perak, selain itu atas inovasi dan kreativitas luar biasa tersebut, tim ini juga menerima Hong Kong Special Award dari Hong Kong Dream Technology and Innovation untuk kategori Outstanding Creativity Invention,” ujar dia dalam siaran persnya, Senin (7/7).
