jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah mengaku tidak sepakat dengan pernyataan yang menyebut asosiasi santri dan pesantren kurang pergaulan, berpandangan kolot, dan pemelihara budaya feodal.
"Santri dan dunia pesantren saat ini telah berkembang pesat," kata Said kepada awak media, Rabu (22/10).
Santri dari Sumenep, Jawa Timur itu mengatakan dunia pesantren telah berakselerasi dengan perkembangan zaman.
Said bahkan mengatakan para santri dengan bimbingan kiai telah mampu menumbuhkan jiwa wirausaha.
Contohnya, ujar dia, Pesantren Sidogiri di Pasuruan, Jawa Timur yang mampu mendirikan jaringan toko ritel di 125 lokasi.
"Konsep ritelnya menyerap produk produk UMKM lokal, sehingga memberdayakan masyarakat sekitarnya," kata Said.
Dia mengatakan Pesantren Lirboyo di Kediri mampu melahirkan santri yang membuat toko roti hingga tempat pengolahan sampah plastik serta depo air minum.
"Dua contoh di atas hanya sedikit ulasan dari banyaknya kegiatan wirausaha di pesantren. Bila diulas satu per satu, akan sangat banyak sekali gambaran kegiatan usaha yang digawangi oleh para santri di pesantren," ungkap Said.