17 hours ago
2
jpnn.com, JAKARTA - Associate Head of Research for Automotive Populix Susan Adi Putra menilai mayoritas masyarakat Indonesia membeli kendaraan listrik (EV) bukan karena soal teknologi, efisiensi, dan desain.
Namun, masyarakat Indonesia membeli kendaraan EV karena peduli dengan lingkungan.
Hal tersebut diketahui berdasarkan studi baru yang dilakukan Populix berjudul “Electric Vehicles in Indonesia: Consumer Insights and Market Dynamics” yang dirilis Juli 2025 lalu.
Pada studi tersebut, sebanyak 67 persen responden mengungkap alasan utama mengadopsi kendaraan listrik adalah karena bebas polusi udara dan 60 persen karena bebas polusi suara (suara mesin yang senyap).
Sementara 54 persen memilih EV karena dampaknya pada lingkungan yang positif.
“Alasan orang mau membeli kendaraan listrik, hal yang paling mendasar adalah terkait dengan aspek lingkungan, karena orang-orang Indonesia sekarang mulai melek terkait lingkungan kalau kami lihat,” ujar Susan Adi pada saat acara diskusi Populix x Forwot bertajuk 'Mengupas Dinamika EV di Indonesia Tanggapan Konsumen & Insight Pasar' di Jakarta Selatan, Selasa (2/7).
Selain lingkungan, lanjut Susan, ada sejumlah alasan lainnya juga berpengaru, semisal kemudahan perawatan dibandingkan ICE (45%), disusul biaya perawatan dan pemeliharaan yang lebih rendah (45%), biaya operasional yang rendah (41%), dan pajak tahunan yang lebih rendah (34%)
Regulasi pemerintah soal EV juga menjadi pertimbangan bagi konsumen di Indonesia, seperti subsidi pemerintah yang tersedia (34%), dan peraturan pemerintah yang mendukung kepemilikan EV (32%).
.jpeg)
