jpnn.com, BALI - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melalui Direktorat Komunikasi Publik, Direktorat Jenderal Komunikasi Publik dan Media, menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Media Handling Isu Krisis di Bali.
Kegiatan strategis ini bertujuan untuk menguatkan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegiat komunikasi publik dalam mengelola interaksi dengan media secara cepat, tepat, dan terkoordinasi saat terjadi krisis.
Ketua Tim Pengelolaan Komunikasi Strategis Pemerintah Kemkomdigi, Hastuti Wulanningrum menyampaikan isu opini publik kini sangat cepat terbentuk di tengah era keterbukaan informasi dan perkembangan media digital.
Sehingga, dibutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam menangani sebuah isu.
“Sebuah isu kecil dapat dengan mudah menjadi krisis besar yang dapat mengancam reputasi dan kredibilitas pemerintah. Kami memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan ke masyarakat bersifat cepat, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ujar Hastuti.
Lewat bimtek ini, Hastuti berharap rekan-rekan ASN bisa melatih kemampuan media handling mulai dari penyusunan narasi hingga simulasi menghadapi media serta membangun koordinasi lintas sektor.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap krisis bukan hanya dapat dikendalikan, namun juga menjadi peluang untuk memperkuat kepercayaan publik,” tambahnya.
Pranata Hubungan Masyarakat Ahli Muda, Diskominfotik Provinsi Bali, I Gusti Ayu Sukmawati menyampaikan Bali memiliki tantangan tersendiri dalam menangani krisis, mengingat citra Pulau Dewata sebagai destinasi wisata turis mancanegara.