jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mengelola ribuan sumur di Wilayah Kerja (WK) Rokan.
Digitalisasi yang dilakukan melalui Digital & Innovation Center (DICE) menjadi sarana pemantauan real-time sekaligus melakukan analisa data untuk seluruh proses operasional hulu migas Rokan, mulai dari pengeboran, pengapalan, lifting, inventory, hingga operasional produksi.
Operation Head Subsurface Development & Planning Zona Rokan Mochamad Taufan mengatakan seluruh operasional ribuan sumur migas di wilayah kerja Rokan kini bisa dimonitor di fasilitas yang disebut Digital & Innovation Center (DICE).
“DICE membantu mengintegrasikan data-data terutama dari sumur yang jumlahnya ribuan sehingga bisa diolah menjadi suatu rekomendasi secara cepat dan tepat dengan menggunakan AI,” ujar Taufan dalam keterangannya, Jumat (17/10).
Pernyataan tersebut disampaikan Taufan saat kunjungan media ke Rumbai, Pekanbaru, Kamis 16 Oktober 2025.
Menurut Taufan, digitalisasi dan kecerdasan buatan (AI) dibutuhkan untuk mengolah data di WK Rokan yang memiliki operasional yang luas dan masif sehingga harus dikelola secara efektif dan efisien.
Melalui bantuan AI, Rokan berhasil menahan laju penurunan produksi sebelum alih kelola dari sekitar 11 persen per tahun menjadi nol persen.
Taufan menjelaskan fasilitas DICE dilengkapi 66 layar yang menampilkan data dan informasi dalam bentuk dashboard digital, di antaranya terkait pemantauan aktivitas pengeboran, jadwal pengeboran yang terintegrasi (Integrated Drilling Schedule), penyiapan lokasi pengeboran dan pembangunan fasilitas sumur minyak, pengelolaan kegiatan produksi dan perawatan peralatan.