jpnn.com - JAKARTA – Masuknya nama Presiden ke-2 RI Soeharto dalam daftar tokoh yang diusulkan mendapat gelar pahlawan nasional menuai polemik.
Dua akademisi memandang mantan Presiden Soeharto layak diberi gelar pahlawan nasional. Kedunya menganggap Pak Harto sebagai sosok yang berjasa besar bagi Indonesia.
“Kalau kami melihat dari segi objektifnya, Bapak Soeharto memimpin selama puluhan tahun, sehingga kita juga harus melihat apa yang sudah dibangun oleh beliau. Jadi, berhak juga beliau untuk diberikan gelar tersebut,” ujar akademisi atau dosen Ilmu Komunikasi Universitas Dwijendra (Undwi) Bali Ni Made Adi Novayanti dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (6/11).
Walaupun saat ini terdapat pro dan kontra mengenai usulan pemberian gelar tersebut, Novayanti kembali mengingatkan bahwa masyarakat tidak boleh melupakan sejarah mengenai jasa Soeharto kepada bangsa.
Dia juga mengingatkan kepada media agar dapat mencegah potensi terjadinya konflik dalam memberitakan usulan pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto.
Senada dengan Novayanti, akademisi sekaligus dosen Manajemen Universitas Udayana Bali I Gede Nandya Oktora mengingatkan bangsa yang besar tidak boleh melupakan jasa para pemimpin terdahulu, termasuk Soeharto yang disebut sebagai bapak pembangunan nasional.
“Yang jelas, kita tidak boleh melupakan sejarah dan jasa beliau,” ujar Nandya dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (6/11).
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menghadap Presiden Prabowo Subianto untuk mengajukan Soeharto sebagai pahlawan nasional.

2 hours ago
1




















































