5 hours ago
3
jpnn.com, JAKARTA - Microsoft memutuskan bakal melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK massal kepada 6.500 karyawannya di seluruh dunia.
Seperti dilansir Antara, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat itu memiliki total 228 ribu karyawan secara global.
Dengan demikian, ada lebih dari 6.500 pekerja Microsoft atau sekira 3 persen karyawan bakal menggangur.
Gelombang pemberhentian pekerja di 2025 ini mencakup semua level, lokasi, dan tim. Menurut seorang juru bicara perusahaan tidak terkait kinerja.
"Kami terus melakukan perubahan organisasi yang diperlukan untuk memposisikan perusahaan sebaik-baiknya agar sukses di pasar yang dinamis," kata juru bicara Microsoft dikutip Kamis (15/5).
Microsoft menyebut sebanyak 6.500 PHK ini akan menjadi salah satu pengurangan tenaga kerja dalam jumlah besar yang dilakukan oleh perusahaan. Pasalnya pada 2023 silam Microsot pernah memberhentikan sekira 10 ribu karyawannya.
Adapun, Microsoft pada April 2025 melaporkan pendapatan kuartal 70,1 miliar dolar AS (naik 13 persen secara tahunan) dan laba bersih USD 25,8 miliar (naik 18 persen secara tahunan).
Capaian tersebut lebih baik dari ekspektasi analis. Selain Microsoft, perusahaan teknologi besar lain seperti Amazon dan Meta juga memangkas jumlah pekerjanya dalam setahun terakhir.
