Konflik India-Pakistan, Pengamat Sebut Jalan Masih Panjang Menuju Perdamaian

2 hours ago 1

Konflik India-Pakistan, Pengamat Sebut Jalan Masih Panjang Menuju Perdamaian

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dosen Hubungan Internasional Unand Dr Virtuous Setyaka. Foto: Dok. Pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Dosen Hubungan Internasional Universitas Andalas (Unand) Dr Virtuous Setyaka menyatakan konflik India-Pakistan pada 2025 menandai titik balik hubungan kedua negara yang telah lama tegang.

Dia menilai konflik itu berawal sejarah panjang perselisihan atas Kashmir, ditambah dinamika geopolitik global.

"Konflik India-Pakistan terkait Kashmir adalah salah satu konflik terpanjang dan paling kompleks di dunia, dengan akar sejarah yang dalam dan dampak besar terhadap geopolitik regional dan global, serta melibatkan aktor internasional," kata Virtous kepada JPNN.com, Senin (12/5).

Menurutnya, konflik tersebut bermula pada tahun 1947, ketika India dan Pakistan terbentuk setelah pembagian Britania Raya di Asia Selatan.

"Wilayah Kashmir yang terletak di perbatasan kedua negara, menjadi sengketa utama karena mayoritas penduduknya beragama Muslim, tetapi pemerintahannya memilih bergabung dengan India yang mayoritas Hindu," tuturnya.

Pria yang akrab disapa Mas V itu menjelaskan, konflik India-Pakistan terkait Kashmir telah memicu beberapa perang besar dan krisis militer, termasuk ketegangan terkait senjata nuklir yang dimiliki oleh kedua negara.

Tidak hanya itu, pada Agustus 2019, India mencabut status khusus wilayah Jammu dan Kashmir dengan mengubah Pasal 370 Konstitusi India yang memberikan otonomi khusus bagi wilayah tersebut.

"Keputusan ini memicu protes di Kashmir dan reaksi keras dari Pakistan, yang menganggap langkah ini sebagai ilegal dan tidak sah," jelasnya.

Dosen HI Unand Dr Virtuous Setyaka menyatakan konflik India-Pakistan pada 2025 menandai titik balik hubungan kedua negara yang telah lama tegang

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|