jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB 2025) Eduart Wolok menyampaikan kecurangan dalam pelaksanaan UTBK-SNBT sulit dilenyapkan.
Kecurangan ujian tulis berbasis komputer-seleksi nasional berbasis tes (UTBK-SNBT), bahkan dari tahun ke tahun makin canggih.
"Kecurangan UTBK-SNBT sulit dihilangkan dan cenderung dari tahun ke tahun makin canggih, bahkan di luar nalar," kata Eduart Wolok, Rabu (30/4/2025).
Dia mencontohkan, modus kecurangan dengan menempatkan kamera di ciput. Berbagai macam cara dilakukan oknum, bahkan ada kalangan internal terlibat.
Kesemuanya itu terjadi kata Eduart Wolok, karena ada pasarnya. Selama peserta seleksi butuh, beragam instrumen pun digunakan agar bisa lulus.
"Kecurangan paling banyak terjadi untuk program studi kedokteran. Karena banyak yang ingin lulus, oknum-oknum nakal pun menjadikan ini sebagai jalan mencari cuan," ucapnya.
Dia menyampaikan pihaknya sangat menyesalkan dan mengutuk segala bentuk kecurangan dalam pelaksanaan UTBK-SNBT karena hal tersebut mencederai prinsip keadilan, integritas, dan kejujuran yang menjadi dasar seleksi nasional.
Namun, dia memastikan dugaan soal yang tersebar di berbagai media sosial dipastikan bukan merupakan bocoran soal UTBK, tetapi merupakan kecurangan oknum peserta yang merekam soal di sesi pertama hari pertama UTBK dengan menggunakan alat bantu elektronik yang tidak diperkenankan dibawa selama ujian.