jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Gerakan Cinta Prabowo (GCP), H. Kurniawan mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto tidak memiliki kewajiban untuk menghadiri acara yang digelar organisasi sukarelawan Projo.
Menurutnya, sebagai kepala negara, Prabowo memiliki tanggung jawab yang lebih penting untuk membela kepentingan rakyat dan meningkatkan kesejahteraan nasional.
Kurniawan menilai bahwa saat ini ada banyak agenda kenegaraan yang memerlukan perhatian Presiden, termasuk dinamika yang tengah terjadi terkait proyek Kereta Cepat Whoosh.
Dia menekankan, prioritas utama presiden adalah memastikan seluruh kebijakan berjalan demi kepentingan masyarakat luas.
“Mau tahu beda relawan Prabowo dan Jokowi? Relawan Prabowo akan mengatakan benar itu benar dan salah itu salah. Kami tidak membenarkan yang salah dan tidak menyalahkan yang benar. Relawan Prabowo itu loyal, waras, dan pakai logika,” ujar Kurniawan dalam keterangannya, Kamis (30/10).
Dia juga menyinggung soal biaya proyek kereta cepat yang sempat menjadi sorotan publik. Menurut Kurniawan, utang yang digunakan untuk membiayai proyek infrastruktur, seperti Whoosh merupakan hal wajar selama dikelola secara transparan dan bertujuan untuk kepentingan rakyat.
“Namanya utang, makin cepat dibayar makin bagus. Yang bayar siapa? Ya uang rakyat juga. Jadi, harus kembali untuk kesejahteraan rakyat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kurniawan mengingatkan agar tim protokoler dan penyusun agenda kenegaraan Presiden lebih selektif dalam menentukan acara yang perlu dihadiri kepala negara. Menurutnya, tidak semua undangan memiliki kepentingan publik yang nyata.

5 hours ago
5




















































