jpnn.com, SERPONG - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sekaligus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memastikan program beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tetap berjalan meskipun memasuki masa panen raya demi stabilitas harga komoditas itu.
Amran menyebut kebijakan tersebut menjadi langkah strategis pemerintah untuk menjaga keseimbangan pasokan dan harga beras di seluruh daerah, terutama di wilayah yang bukan termasuk sentra produksi padi utama.
"Terus (berlanjut). Nggak pernah terhenti, terus bergulir," kata Amran saat dikonfirmasi di sela-sela mengunjungi Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Serpong di Tengerang, Banten, Senin.
Dia menyebut apabila memasuki panen raya, pendistribusian beras subsidi itu akan difokuskan ke wilayah pegunungan dan nonproduksi padi, agar masyarakat di daerah tersebut tetap dapat mengakses beras dengan harga terjangkau dan stabil.
Kebijakan itu juga dinilai menjadi bentuk komitmen pemerintah dalam memastikan keadilan pangan nasional, di mana seluruh lapisan masyarakat, baik produsen maupun konsumen, dapat menikmati manfaat distribusi beras SPHP secara merata.
Menurut dia program SPHP yang disalurkan Perum Bulog telah terbukti berperan penting menekan gejolak harga dan menjaga ketersediaan beras di pasaran, terutama saat permintaan meningkat dan distribusi terganggu akibat faktor cuaca atau logistik.
Dengan strategi ini, Bapanas optimistis pasokan beras nasional tetap terkendali, harga stabil, dan kesejahteraan masyarakat terus meningkat, sejalan dengan upaya mewujudkan kedaulatan serta ketahanan pangan Indonesia.
"SPHP nanti, strategi saya tadi, kami kalau nanti musim panen, bulan 3, 4, 5 (Maret-April-Mei), itu SPHP disalurkan ke daerah-daerah pegunungan yang bukan produsen padi. Cantik kan?," imbuh Amran.

                        7 hours ago
                                2
                    
 





.jpeg)












































