jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Golkar Idrus Marham menilai perlu kajian sebelum memasukkan anak nakal ke barak militer, demi mengetahui secara pasti penyebab kejahilan bocah.
Idrus berkata demikian demi menjawab pertanyaan awak media menyikapi kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi yang memasukkan anak nakal ke barak militer.
"Iya, perlu itu (kajian mendalam, red). Jadi, tidak semua (anak nakal, red) misalkan, masuk begitu, lo," kata dia kepada awak media di kantor DPP Golkar, Kamis (15/5).
Idrus memahami upaya memasukkan anak nakal ke barak menjadi satu di antara opsi menyelesaikan masalah agar anak tidak nakal.
Menurut dia, anak selama di barak militer akan dilatih kedisiplinan yang membuat mental mereka terbentuk.
"Ditangani oleh militer dalam rangka untuk menciptakan kedisiplinan. Ya, bagaimana agar supaya mental dan lainnya itu bisa saja," ujarnya.
Namun, Idrus menekankan menyelesaikan masalah kenakalan anak di barak bersifat temporer apabila tidak disertai analisis.
"Kan, perlu ada analisis, kenakalannya dia kenapa? Iya, kan? Apa? Kenapa misalkan nakal? Kan, semua ada latar belakang, perlu ada kajian," kata dia.