jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat hingga Mei 2025, terdapat 56.269 kasus dengue tersebar di 456 kabupaten/kota di 34 provinsi. Dari jumlah itu, angka kematian sebanyak 250 kasus yang terjadi di 123 kabupaten/kota di 24 provinsi.
"Untuk itu, kami memanfaatkan momentum ASEAN Dengue Day (ADD) untuk terus mengingatkan bahwa dengue masih mengancam dan mengintai kita setiap waktu," kata Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht, Senin (16/6).
Dia menyampaikan, dengue berdampak luas, bukan hanya tecermin dalam angka kasus, tetapi juga dalam hilangnya produktivitas karena perawatan. Di balik data, ada cerita kehilangan orang-orang tercinta yang tidak tercatat dalam statistik.
"Setiap kehilangan adalah tragedi yang sebenarnya dapat kami cegah," ucapnya.
Oleh karena itu, Takeda sebagai mitra jangka panjang bersama pemerintah, tenaga kesehatan, asosiasi medis, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat umum, komitmen mendukung tujuan bersama yakni nol kematian akibat dengue pada 2030.
“Perjuangan ini membutuhkan aksi kolektif. Mari mulai dari tiga langkah penting, edukasi diri dan orang sekitar tentang pencegahan dengue, disiplin 3M Plus, dan terbuka pada solusi pencegahan inovatif," ujarnya.
Dalam peringatan ADD 2025 kali ini, pihaknya menjalin kemitraan dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jawa Barat mengadakan Seminar ASEAN Dengue Day 2025 bertema “Strengthen the Role of Healthcare Workers: Together We Fight Dengue”, Minggu, 15 Juni 2025.
Acara seminar ilmiah ini menyasar dokter spesialis anak di seluruh Indonesia dan menegaskan pentingnya penguatan peran tenaga kesehatan sebagai ujung tombak pelayanan.