jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyampaikan Indonesia siap mengambil peran aktif sebagai mitra utama dalam mewujudkan tatanan dunia baru.
Indonesia bertransformasi dari ketergantungan menuju martabat. Bukan hanya sebagai mitra dagang, tetapi sebagai kekuatan setara yang siap membangun masa depan global adil, inklusif, dan berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan pria yang akrab disapa Ibas dalam acara “US-Indonesia Economic Security Roundtable (Global Policy and Strategy Initiative)” di Annenberg Conference Room, Stanford University, Palo Alto, Amerika Serikat (20/5).
Ibas yang merupakan lulusan S3 IPB University itu menyoroti pentingnya menyambut kebangkitan China secara positif, sebagai peluang untuk memperkuat perdamaian dan menciptakan kemakmuran bersama.
“Kami tahu bahwa Indonesia dan Amerika Serikat memiliki kemitraan strategis dalam hampir semua bidang. Saat ini, Indonesia sedang mencari keseimbangan kekuatan. Kebangkitan China akan membawa perdamaian, solusi, dan kemakmuran, seperti yang telah dilakukan Amerika Serikat bersama kami (Indonesia),” kata Ibas.
Politikus Partai Demokrat itu memaparkan bagaimana hubungan baik Indonesia-Amerika selama ini dalam berbagai mitra strategis.
“Dari Jakarta ke Washington, dari sawah Jawa Tengah hingga pusat data di Silicon Valley. Kita terikat tidak hanya perdagangan, kemitraan strategis, dan hubungan antar-masyarakat, tetapi juga oleh rasa saling percaya,” ungkapnya.
Ibas menyampaikan gagasannya bahwa keamanan ekonomi bukan lagi soal angka, tetapi narasi. Indonesia bertransformasi dari ketergantungan menuju martabat.