Efek BPA Kian Mengkhawatirkan, Pemerintah Diminta Percepat Regulasi Galon Guna Ulang

9 hours ago 5

Efek BPA Kian Mengkhawatirkan, Pemerintah Diminta Percepat Regulasi Galon Guna Ulang

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Riset global ungkap risiko BPA dari galon polikarbonat, pakar desak regulasi lebih cepat di Indonesia.. ilustrasi. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Kekhawatiran terhadap bahaya Bisphenol A (BPA) dalam kemasan plastik polikarbonat, termasuk galon guna ulang, kembali mencuat setelah sejumlah riset global menemukan potensi dampak kesehatan yang semakin serius.

BPA diketahui memiliki sifat menyerupai hormon estrogen yang dapat memicu gangguan kesehatan seperti kanker, obesitas, gangguan perilaku anak, serta masalah kesuburan.

Di Indonesia, penggunaan plastik polikarbonat paling banyak ditemukan pada galon guna ulang air minum.

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa senyawa BPA dari galon tersebut dapat bermigrasi ke dalam air, terutama jika terkena paparan sinar matahari langsung, suhu tinggi saat distribusi, penggunaan berulang, atau pencucian dengan cairan pH tinggi.

Melihat potensi bahayanya, Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) menurunkan ambang batas asupan harian BPA secara drastis menjadi 0,2 nanogram per kilogram berat badan per hari.

Angka ini 20.000 kali lebih ketat dibanding ketentuan sebelumnya, dan mendorong Uni Eropa melarang total penggunaan BPA pada seluruh kemasan pangan dan minuman mulai Januari 2025.

Sementara itu, Indonesia masih memberikan masa transisi cukup panjang. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hanya mewajibkan label peringatan “Berpotensi Mengandung BPA” pada galon guna ulang berbahan polikarbonat, dengan masa tenggang hingga April 2028.

Dalam uji post-market 2021–2022, BPOM mencatat 47 persen sampel galon menunjukkan migrasi BPA dalam rentang 0,005 hingga 0,6 mg/kg.

Riset global ungkap risiko BPA dari galon polikarbonat, pakar desak regulasi lebih cepat di Indonesia.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
Koran JPP|