jpnn.com, JAKARTA - Dokter Kandungan dan Ahli Fertilitas Endokrinologi Reproduksi FKUI RSCM, Achmad Kemal Harzif mengungkapkan Perdarahan Menstruasi Berat (PMB) atau Menoragia dapat memicu masalah kesehatan serius baik jangka pendek dan panjang.
Namun, sayangnya banyak perempuan cenderung mengabaikan gejala ini karena dianggap wajar atau tabu untuk dibicarakan.
PMB biasanya ditandai dengan perdarahan yang berlangsung lebih dari tujuh hari atau volume darah yang melebihi 80 ml per siklus, mengganti pembalut setiap kurang dari 2 jam karena penuh atau keluarnya gumpalan darah besar.
Dokter Kemal menjelaskan PMB bukan hanya masalah ketidaknyamanan atau mengganggu aktivitas, tetapi dapat menjadi tanda adanya kondisi medis serius.
"Seperti miom, polip rahim, gangguan hormon, endometriosis, atau bahkan kelainan pembekuan darah," kata Dokter Kemal di kawasan Karet Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Dokter Kemal membeberkan terdapat 10 penyebab terjadinya PMB, yang biasa disebut sebagai PALM-COEIN5.
Adapun di antaranya Polyps (Polip), Adenomyosis (Adenomiosis), Leiomyoma (Leiomioma), Malignancy and hyperplasia(Keganasan dan hyperplasia), Coagulopathy (Koagulopati), Ovulatory dysfunction (Disfungsi ovulasi), Endometrial dysfunction (Disfungsi endometrium), Iatrogenic (Iatrogenik), dan Not yet classified (Penyebab lain yang belum terklasifikasi). Sebanyak 40-60% perempuan.
Dokter Kemal menuturkan terdapat beberapa jenis terapi bagi pasien dengan keluhan PMB, saat ini.